Sabtu, 28 Mei 2016

Kotler & Keller : Entitas Pemasaran


Menurut Kotler dan Keller (2008:9) pemasaran terbagi atas 10 jenis entitas, yaitu : 

1. Barang, yaitu barang-barang yang berbentuk fisik dan merupakan bagian terbesar dari produksi dan usaha pemasaran kebanyakan negara. 

2. Jasa, yaitu ketika suatu negara perekonomiannya semakin maju, maka proporsi kegiatan yang ada terfokus pada produksi jasa. Banyak produksi untuk pasar yang mengalami bauran antara barang dan jasa. 

3. Pengayaan pengalaman, yaitu dengan memadukan antara beberapa produk barang dan jasa, perusahaan dapat menciptakan, mempergelarkan dan memasarkan pengayaan pengalaman. 

4. Peristiwa, yaitu ketika pemasar dapat tanggap akan kebutuhan konsumen untuk mempromosikan suatu peristiwa yang berkaitan dengan berupa ulang tahun, pameran dagang atau pementasan. 

5. Orang, yaitu perusahaan/individu yang bergerak di bidang konsultan manajemen dan menjadi Humas (PR) dari konsumen itu. 

6. Tempat, yaitu ketika sebuah perusahaan/ negara tanggap akan potensi yang ada, dan berusaha mengembangkan sehingga potensi yang ada menjadi sumber pemasukan bagi perusahaan atau negara tersebut. Para pemasar yang bergerak di bidang ini mencakup spesialis di bidang pengembangan ekonomi, agen real estate dan pariwisata. 

7. Properti, yaitu hak kepemilikan tak berwujud baik itu berupa benda nyata atau financial. Properti diperjual belikan, dan menyebabkan timbulnya pemasaran. 

8. Organisasi, yaitu bagaimana organisasi dapat secara aktif berusaha untuk membangun citra kuat pada masyarakat, guna lebih
memenangkan persaingan yang ada. Hal ini membutuhkan pemasar yang tanggap terhadap apa dan bagaimana membentuk citra publik atas barang dan jasa yang dipasarkan. 


9. Informasi, yaitu sesuatu yang dapat di produksi dan dipasarkan sebagai suatu produk. Pada hakikatnya, informasi merupakan sesuatu yang di produksi dan di distribusikan serta dapat di nikmati. 

10. Gagasan, yaitu setiap penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan dasar dari pemasar, yang berusaha mencari apa yang

sumber : Kotler & Keller

Jumat, 27 Mei 2016

Marketing ala Hermawan Kartajaya

[MarkPlus,Inc.]


C Marketing


Konsep marketing terus berkembang dari waktu ke waktu. Globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologipun mengharuskan perusahaan memiliki strategi marketing yang jitu. Untuk tahun depan, guru marketing Hermawan Kartajaya membeberkannya dalam tahunanmarketing event terbesar di Asia Tenggara. Yakni MarkPlus Conference 2013 yang mengusung tema "Marketing: Into Innovation and Technology. The World is Shaking, Indonesia is Standing. How about You?"
"Ada 13 kunci yang harus diperhatikan semua marketer, saya menyebutnya game changer[pengubah permainan]," kata Hermawan. "Dengan memahami ini, marketing akan berhasil," imbuhnya. "Apa saja itu?"

Pertama, Connectivityo [konektivitas].Menurut dia, konektivitas merupakan kunci bagi seorang marketer untuk memperkenalkan produknya. Dia menyebut Duta Besar RI untuk Amerika Serikat [AS] Dino Patti Djalal sebagai contoh sukses marketer yang meng-connect-kan warga Indonesia di AS melalui Konggres Diaspora Indonesia 2012 di Los Angeles-AS, Juli lalu.

Kedua, Community [komunitas].Hermawan mengatakan, semua marketer harus paham bahwa customer bukanlah manusia individual, melainkan makhluk sosial. "Karena itu, bentuklah komunitas atau masuklah ke komunitas," katanya.

Ketiga, Confirmation [konfirmasi].Dia menyebut, setiap kegiatan marketing harus bisa dikonfirmasi. Dia mencontohkan, kegiatan Jokowi ketika kampanye Pilgub DKI Jakarta yang blusukan kekampung-kampung, baru bisa terkonfirmasi ketika mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Sebaliknya, ketika strategi itu tidak mendapat tanggapan positif, itu berarti strateginya salah.

Keempat, Clarification [klarifikasi].Menurut dia, setiap proses marketing harus bisa diklarifikasi kebenarannya atau bisa diaplikasikan dilapangan. Misalnya, Daihatsu yang mengampanyekan slogan "Daihatsu Sahabatku". Ketika pelayanan terhadap customer membaik, marketing bisa dikatakan berhasil.

Kelima, Codification [kodifikasi].Hermawan mengatakan, marketer harus bisa menciptakan identitas produk yang spesial dan menjadi ikon. Dicontohkan, Hotel Santika yang kental ciri Indonesianya, demikian pula Garuda Indonesia yang menjadi ikon Indonesia.

Keenam, Co-creation.Menurut Hermawan, marketer harus bisa membuka kesempatan bagi customer untuk eksis dan berkreasi. Misalnya Kompasiana yang memberi kesempatan pembaca untuk bisa untuk menyumbangkan artikel.

Ketujuh, Currency [mata uang].Konsep harga harus seperti mata uang yang bisa naik turun. Contohnya, konsep bisnis Tune Hotels yang bertarif murah. "Tapi kalau mau pakai AC[pendingin], televisi, tambah bayar, jadi konsumen bisa menyesuaikan produk yang ingin didapat sesuai dengan kemampuannya." ujarnya.

Kedelapan, Communal Activation [aktivasi komunitas].Kata dia, sangat penting untuk memberikan kesempatan pasar untuk terlibat dalam komunitas. Misalnya, strategi operator seluler XL yang menurunkan harga sehingga membuat banyak orang bisa menjangkau telepon seluler.

Kesembilan, Conversation [obrolan].Customer kini bukan lagi kelompok yang suka dihujani dengan promosi, tapi kelompok yang suka diajak ngobrol dan berbagi informasi. Contohnya, sukses BNI dengan akun twitter-nya.

Kesepuluh, Commercialization [komersialisasi].Konsep ini mirip dengan prinsip friendship atau persahabatan. Artinya, sebuah produk harus bisa menjalin hubungan saling menguntungkan dengan customer. Contohnya mesin pencari Google. "Kita untung karena bisa akses gratis, Google untung karena dapat iklan", ucapnya.

Kesebelas, Character [karakter].Produk yang sukses adalah yang berkarakter dan karakter tersebut tertanam dalam benak customer.

Keduabelas, Care [perhatian].Menurut dia, perusahaan harus bisa menunjukkan perhatian pada customer-nya. "Contohnya KAI [Kereta Api Indonesia] yang menyediakan gerbong khusus perempuan. Ini terobosan yang layak diapresiasi," ujarnya.

Ketigabelas, Collaboration [kolaborasi].Disini, perusahaan harus bisa mengindentifikasi peluang kolaborasi dengan pihak lain untuk meningkatkan layanan bagi customer. "Misalnya Garuda yang berkolaborasi dengan imigrasi yang memudahkan penumpang untuk proses immigrasion on board," katanya.

Selain ke-13 kunci tersebut, tren marketing ke depan harus bisa menyasar tiga target utama. Yakni Youth [anak muda], Women [perempuan] dan Netizen [pengguna internet]. "Sebab, inilah pasar terbesar, inilah pasar masa depan," ujarnya.Hermawan menyebut,

strategi Azrul Ananda di Jawa Pos dengan rubrik Deteksi merupakan kisah sukses perusahaan yang membidik pasar anak muda."Jika sampai produk Anda disukai orangtua tapi dibenci anak muda, maka tak lama lagi akan habis,"

Kelompok Women, sambung dia, makin signifikan. Setengah bercanda, dia menyebut akronimSUAMI dengan Semua Uangmu Adalah Milik Istrimu."Perempuan adalah CFO[Chief Financial Officer atau direktur keuangan] keluarga. Perempuanlah yang sering menentukan produk apa yang akan dibeli,"ucapnya.Terakhir, pasar signifikan selanjutnya adalah Netizen.

Penetrasi internet membuat jumlah pengguna makin membesar. Karena itu, sebuah produk harus bisa mendekati komunitas netizen. "Ingat, jangan sampai produk Anda dimusuhi netizen. Jika itu terjadi, maka Anda akan dihajar habis-habisan lewat sosial media," ujarnya.


[owi/jppn/ila]
Sumber: Riau Pos

Sabtu, 21 Mei 2016

Rudy Habibie............Inspirator, Cinta, dan Kerinduan

Banyak orang mencari mengenai kisah, profil atau biografi singkat B.J Habibie. Dia adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia dan juga Presiden ketiga Republik Indonesia, dialah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak.

Masuk ITB dan Kuliah di Jerman
Karena kecerdasannya, Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB (Institut Teknologi Bandung), Ia tidak sampai selesai disana karena beliau mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman, karena mengingat pesan Bung Karno tentang pentingnya Dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia maka ia memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH).

Ketika sampai di Jerman, beliau sudah bertekad untuk sunguh-sungguh dirantau dan harus sukses, dengan mengingat jerih payah ibunya yang membiayai kuliah dan kehidupannya sehari-hari. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1955 di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberikan beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau atau swasta dari pada teman-temannya yang lain.

Musim liburan bukan liburan bagi beliau justru kesempatan emas yang harus diisi dengan ujian dan mencari uang untuk membeli buku. Sehabis masa libur, semua kegiatan disampingkan kecuali belajar. Berbeda dengan teman-temannya yang lain, mereka; lebih banyak menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman dan uang tanpa mengikuti ujian.
Beliau mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 dengan predikat Cumlaude (Sempurna) dengan nilai rata-rata 9,5, Dengan gelar insinyur, beliau mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api Jerman.

Setelah itu beliau kemudian melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean kemudian Habibie menikah pada tahun 1962 dengan Hasri Ainun Habibie yang kemudian diboyong ke Jerman, hidupnya makin keras, di pagi-pagi sekali Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat kebutuhan hidupnya kemudian pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya.

Istrinya Nyonya Hasri Ainun Habibie harus mengantri di tempat pencucian umum untuk mencuci baju untuk menghemat kebutuhan hidup keluarga. Pada tahun 1965 Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude (Sangat sempurna) dengan nilai rata-rata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.

Rumus Faktor Habibie
Rumus yang di temukan oleh Habibie dinamai "Faktor Habibie" karena bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang sehingga ia di juluki sebagai "Mr. Crack". Pada tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung. Dari tempat yang sama tahun 1965.

Kejeniusan dan prestasi inilah yang mengantarkan Habibie diakui lembaga internasional di antaranya, Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l'Air et de l'Espace (Prancis) dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat).

Sementara itu penghargaan bergensi yang pernah diraih Habibie di antaranya, Edward Warner Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan Hadiah Nobel. Di dalam negeri, Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.
B.J Habibie dan Nyonya Ainun Habibie
B.J Habibie Kembali Ke Indonesia
Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia ke 3.

Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.
 ....Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun. Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat dari negara mereka!
Dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD,
− Q itu Quality, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten− C itu Cost, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis− D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu!Itu saja!
Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu, organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, 

Pada tanggal 22 Mei 2010, Hasri Ainun Habibie, istri BJ Habibie, meninggal di Rumah Sakit Ludwig Maximilians Universitat, Klinikum, Muenchen, Jerman. Ia meninggal pada hari Sabtu pukul 17.30 waktu setempat atau 22.30 WIB.
Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas.
 ....Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya...saya mau kasih informasi, Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu" Papar BJ Habibie.


Film Habibie dan Ainun
Pada Awal desember 2012, sebuah film yang berjudul "Habibie dan Ainun" diluncurkan, film ini Mengangkat kisah nyata tentang romantisme kedua saat remaja hingga menjadi suami istri dan saat ajal memisahkan mereka. Film yang diambil dari buku terlaris karya BJ Habibie, Film ini di garap oleh dua sutradara yaitu Faozan Rizal dan Hanung Bramantyo, dengan pemeran Reza Rahadian sebagai Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai Ainun Habibie.
Cover Film Habibie dan Aiunun

saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar.
Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yang mendalam, seisi ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie, apalagi aku tanpa terasa air mata mulai menggenang.


Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :
  • VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
  • Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
  • Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
  • Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
  • CN - 235
  • N-250
Dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
  • · Helikopter BO-105.
  • · Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
  • · Beberapa proyek rudal dan satelit.
Itulah sekelumit kisah tentang biografi B.J Habibie, banyak hal menarik dan inspiratif yang bisa dipetik dari kisah perjuangan beliau bersama dengan istrinya, Nyonya Ainun Habibie.

Sumber     : biografiku.com

Jumat, 20 Mei 2016

Ada Apa Dengan whatsApp....

Jan Koum, pendiri WhatsApp, lahir dan besar di Ukraina dari keluarga yang relatif miskin. Saat usia 16 tahun, ia nekat pindah ke Amerika, demi mengejar apa yang kita kenal sebagai “American Dream”.

Pada usia 17 tahun, ia hanya bisa makan dari jatah pemerintah. Ia nyaris menjadi gelandangan. Tidur beratap langit, beralaskan tanah. Untuk bertahan hidup, dia bekerja sebagai tukang bersih-bersih supermarket. “Hidup begitu pahit”, Koum membatin.

Hidupnya kian terjal saat ibunya didiagnosa kanker. Mereka bertahan hidup hanya dgn tunjangan kesehatan seadanya. Koum lalu kuliah di San Jose University. Tapi kemudian ia memilih drop out, karena lebih suka belajar programming secara autodidak.
Karena keahliannya sebagai programmer, Jan Koum diterima bekerja sebagai engineer di Yahoo! Ia bekerja di sana selama 10 tahun. Di tempat itu pula, ia berteman akrab dengan Brian Acton.

Keduanya membuat aplikasi WhatsApp tahun 2009, setelah resign dari Yahoo! Keduanya sempat melamar kerja ke Facebook yang tengah menanjak popularitasnya saat itu, namun tidak diterima.
Sesaat stelah WhatsApp resmi dibeli Facebook dengan harga 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 224 triliun), Jan Koum melakukan ritual yang mengharukan.

Ia datang ke tempat dimana ia dulu, saat umur 17 tahun, setiap pagi antre untuk mendapatkan jatah makanan dari pemerintah. Ia menyandarkan kepalanya ke dinding tempat ia dulu antre. Mengenang saat-saat sulit, dimana bahkan untuk makan saja ia tidak punya uang. Pelan2, air matanya meleleh. Ia tidak pernah menyangka perusahaannya dibeli dengan nilai setinggi itu.

Ia lalu mengenang ibunya yg sudah meninggal karena kanker. Ibunya yang rela menjahit baju buat dia demi menghemat. “Ibu tak ada uang, Nak…” Jan Koum tercenung. Ia menyesal tak pernah bisa mengabarkan berita bahagia ini kepada ibunya.

Ia lalu mampir ke tempat sang bundanya dimakamkan. Sambil menatap pusara sang bunda, ia hanya bisa berbisik lirih : "Mom, thanks for everything....".

Kisah diatas mungkin memberikan pesan : doa restu dan dukungan dari sang ibu sangat punya peran terhadap kesuksesan kita semua.

Maka mari coba kita tundukkan kepala sejenak untuk berdoa demi keselamatan ibu kita - dimanapun beliau berada.


sumber     : Yodhia Antariksa, MSc

Dasyatnya Ekonomi Sharing di Era Informasi

Rhenald Kasali, guru besar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, menyayangkan insiden yang terjadi pada saat demonstrasi yang dilakukan oleh supir taksi konvensional. Para pelaku taksi konvensional gagal memahami mengenai ekonomi sharing, yang dengan giatnya dikembangkan oleh anak-anak jaman milenia, yang dapat melakukan efisiensi biaya dalam jumlah besar, sehingga menghasilkan produk dengan harga jual yang jauh lebih murah.

Ekonomi sharing ini sudah terjadi di berbagai bidang bisnis, bukan hanya di bidang transportasi. Misalnya ada Airbnb.com di bidang akomodasi. Airbnb.com dapat menghubungkan antara turis yang membutuhkan tempat untuk menginap, dengan orang yang memiliki rumah atau apartemen kosong yang dapat disewakan harian. Akibatnya turis sudah tidak perlu membayar biaya semahal harga kamar hotel lagi.

Barang-barang bekas yang dulunya menumpuk di gudang, ternyata masih bisa dijual dan menghasilkan uang. Muncullah aplikasi seperti e-bay dan OLX.

Untuk shopping online pun sudah ada TokoPedia dan BukaLapak, sebagai tempat berkumpulnya para pedagang online dalam jumlah banyak yang menawarkan berbagai macam produk. Banyak orang yang tertarik untuk berbelanja menggunakan aplikasi ini, karena barang yang ditawarkannya lengkap dan murah. Murah karena para pedagangnya bisa melakukan efisiensi biaya karena tidak perlu membuka toko konvensional.

Tantangan di bidang transportasi sebenarnya bukan berasal dari aplikasi seperti gojek, grabtaxi, ataupun uber. Masih ada satu aplikasi sharing lagi yang lebih dasyat, dengan nama Nebeng.com. Dengan menggunakan aplikasi ini, seseorang yang memiliki mobil dan hendak berkendara sendirian, dapat menawarkan jasa untuk mengantarkan orang lain yang hendak menuju ke lokasi yang sama. Hal ini dapat menguntungkan yang memiliki mobil karena dapat berbagi biaya dengan penumpang yang nebeng. Penumpang pun diuntungkan karena bisa menuju ke tempat tujuan dengan biaya yang lebih hemat dibandingkan transportasi umum.

KlikSaya.Com, situs pasar periklanan online yang saya dirikan pada tahun 2007, termasuk salah satu aplikasi sharing di bidang periklanan online. KlikSaya.Com menghubungkan antara orang yang ingin memasang iklan online (pemasang iklan), dengan orang yang memiliki tempat untuk dipasangi iklan online (penerbit iklan). Dengan memanfaatkan teknologi informasi, satu tempat iklan bisa di-sharing penggunaannya oleh banyak iklan, dengan teknik perhitungan biaya berdasarkan jumlah klik pada iklan, sehingga pemasang iklan dapat memasang iklan dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu dimulai dari harga Rp. 50.000 rupiah saja.

Situs berita online pun turut memanfaatkan teknik sharing ini untuk menghadirkan solusi iklan yang lebih terjangkau oleh masyarakat. Portal berita terbesar di Indonesia, Detik.Com, kini menawarkan solusi yang jauh lebih murah untuk memasang iklan di situsnya. Dulunya pemasang iklan mesti booking satu tempat khusus untuk iklannya, dengan biaya iklan per hari yang mencapai puluhan juta. Namun kini dapat memanfaatkan tempat iklan yang sama hanya dengan biaya dimulai dari 200.000 rupiah saja. Semua iklan yang aktif akan dimunculkan secara bergantian, dengan jumlah tayang yang disesuaikan dengan budget masing-masing iklan.

Harga yang semakin murah ini tentunya akan dapat menjangkau pasar yang jauh lebih luas. Dulunya hanya korporasi besar yang sanggup memasang iklan di Detik.com. Sekarang pedagang online perorangan pun sudah sanggup memasang iklan di Detik.com. Iklan dapat dipesan melalui agen yang bekerja sama, seperti KlikSaya.Com.

Dengan sharing, semuanya menjadi lebih murah.

Sumber : David Ciang

Empat Tanda Anda di Eksploitasi Oleh Perusahaan

Pokok bahasan dari tema ini adalah Segeralah Negosiasi Gaji....Mintalah Kenaikan Gaji

Pernahkah Anda menggunakan istilah "budak korporat" untuk mendeskripsikan diri sendiri? Istilah ini sering dipakai untuk merujuk seorang pegawai kantoran, umumnya dalam perusahaan berskala besar, untuk candaan sinis atau memberi kesan rendah hati. Walau begitu, bagi beberapa individu, kadang kala kata "budak" dalam istilah "budak korporat" benar-benar mengandung makna yang sebenarnya.

Dalam kondisi ideal, status kepegawaian adalah hasil persetujuan dan kerja sama antara perusahaan dan pegawai dengan tujuan saling menguntungkan masing-masing pihak. Namun tidak jarang ditemui sistem yang timpang, sehingga pegawai benar-benar tidak lebih sekedar budak yang berpakaian necis. Mungkin Anda sendiri salah satunya. Cek tanda-tandanya di bawah ini.

1. Gaji jauh dari ideal
Sayangnya fenomena gaji rendah itu sangat lazim di banyak perusahaan ternama, terlebih untuk pegawai baru dari kalangan lulusan baru. Tentu saja, biasanya akan ada perbaikan seiring waktu dan peningkatan performa kerja, tapi ada saja kemungkinan gaji tersebut jauh dari standar dibanding beban kerja dan standar di pasaran tenaga kerja.

Ada lagi yang lebih miris: pegawai yang gajinya masih di bawah upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Upah minimum diformulasikan agar penerima gaji dapat hidup layak dan manusiawi. Jika kebutuhan mendasar saja sulit dipenuhi dengan gaji yang diberikan perusahaan, Anda kira-kira bisa menebak bagaimana nilai pegawainya di mata pihak manajemen perusahaan.

2. Dipersulit saat meminta cuti
Workaholic menjadi fitur yang dibanggakan di perusahaan dan Anda dianggap sebagai properti perusahaan yang sebaiknya tidak memiliki kehidupan yang bisa mengganggu pekerjaan Anda. Karena itu, jika Anda berusaha mengambil cuti, apalagi cuti sakit atau cuti karena alasan pribadi, Anda akan dipersulit dan dicap sebagai pegawai yang kurang profesional.

3. Jadwal kerja tidak masuk akal
Namanya saja kerja 9 to 5, namun kenyataannya, Anda sering dituntut untuk lembur yang mungkin juga tidak mendapat upah. Menurut Pasal 78 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, selain harus melalui persetujuan antar perusahaan dan pegawai terlebih dulu, waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu. Selain kurang familiar dengan hak-hak seputar jam kerja, kadang kala pegawai malah dihadapkan dengan ancaman promosi yang tertunda atau malah dipecat, sehingga sering bekerja melebihi waktu normal.

4. Anda takut pada atasanTidak semua atasan yang galak adalah atasan yang abusive. Sering kali atasan akan menuntut pegawainya untuk memenuhi standar dan jika tidak tercapai, mereka mungkin akan marah agar hal tersebut tidak terulangi lagi. Atasan yang abusive akan membuat Anda takut padanya, sang sosok bos, alih-alih pada kegagalan. Beliau menciptakan suasana kerja sedemikian rupa hingga para pegawai selalu khawatir dan paranoid akan melakukan kesalahan. Atasan ini tidak akan ragu untuk memanipulasi, memaki, dan menghina pegawainya.

Tanda-tanda yang kami urai di atas adalah beberapa sinyal negatif, namun semua kembali pada Anda: Jika Anda bahagia di tempat kerja saat ini atau Anda mendapatkan sesuatu yang Anda anggap berharga dari pekerjaan ini, apakah Anda masih menganggap diri sendiri sebagai seorang budak? Mungkin tidak, dan tidak ada orang yang bisa mendiktekan bagaimana Anda seharusnya hidup dan bekerja selain diri Anda sendiri.

Walau begitu, jika dalam hati Anda tahu benar bahwa Anda tidak bahagia, mengapa tidak membebaskan diri dan memenuhi potensi Anda di naungan lingkungan kerja yang lebih baik?

Sumber : qerja.com               
Oleh      : Steffi Teowira

Efek Domino Dalam Meraih Hasil yang Luar Biasa

Ketika kita berpikir tentang sukses, tetapkan satu bintang sebagai sasaran. Bintang dapat diraih apabila kita memprioritaskan segala sesuatu dan mengerahkan seluruh energi untuk meraih hal yang paling penting. Meraih hasil-hasil yang luar biasa sama dengan menciptakan efek domino dalam kehidupan dan organisasi.

Permainan menjatuhkan rangkaian domino memiliki makna yang sangat jelas. Anda tinggal membariskannya kemudian mendorong jatuh keping pertama. Kendati demikian situasi di dunia nyata lebih rumit. Yang menjadi tantangan adalah bahwa hidup tidak membariskan
segala sesuatu bagi kita lalu mengatakan “Nah di sini Anda harus mulai”. “Orang-orang yang sangat sukses tahu tentang hal ini. Mereka membariskan prioritas mereka, mencari keping domino utama (The Critically Important Goal), kemudian meruntuhkannya sampai semuanya bertumbangan.”

Mengapa pendekatan ini berhasil? Karena kesuksesan luar biasa cenderung terjadi secara berurutan, tidak serempak. Yang awalnya linier berubah menjadi geometris. Anda melakukan yang benar dan selanjutnya Anda mengerjakan yang benar lagi. Peningkatan terjadi sejalan dengan waktu, maka potensi sukses yang geometris terbebaskan efek domino berlaku untuk gambaran yang besar, misalnya pekerjaan Anda atau bisnis Anda, dan itu berlaku bagi momen paling kecil yang muncul tiap hari ketika Anda mencoba memutuskan langkah berikutnya. Kesuksesan dibangun di atas kesuksesan, dan sewaktu ini terjadi berulang-ulang, Anda bergerak menuju sukses setinggi mungkin. Konsep yang sama berlaku untuk ketidaksuksesan atau masalah.

Ingat kisah klasik film The Karate Kid? Saat seorang ahli bela diri asal Jepang, Mr. Miyagi (diperankan oleh aktor Pat Morita), membimbing seorang pemuda bernama Daniel La- russo (diperankan oleh Ralph Maccio) berlatih karate dari nol, dan memulai latihan mereka dengan hal-hal yang kesannya sederhana, sepele, bahkan tidak ada sangkut pautnya dengan bela diri. Alih-alih mengajarkan cara meninju atau menendang, Mr. Miyagi meminta Daniel melakukan hal-hal yang merupakan tugas keseharian, mulai dari mencuci mobil, mengecat tembok, dan menyikat lantai kayu, setiap harinya. Hal yang tidak masuk akal dan tidak dimengerti oleh Daniel, tetapi sesungguhnya merupakan bagian dari pembelajaran dan pelatihan yang panjang, sedikit demi sedikit. Latihan itu menguatkan otot dengan gerak yang menjadi dasar menyerang dan menangkis pukulan, dan inti-inti lainnya.

Ketika Anda menjumpai orang yang memiliki banyak pengetahuan, yakinlah bawah mereka mendapatkannya dari pembelajaran sepanjang waktu. Ketika Anda menjumpai orang yang memiliki banyak keterampilan, yakinlah bahwa mereka demikian karena mengembangkan keterampilan sepanjang waktu. Ketika Anda menemukan orang yang telah berbuat banyak, pastilah mereka telah melakukannya sepanjang waktu. Ketika Anda menemukan orang yang memiliki banyak uang, pasti mereka telah mencarinya sepanjang waktu. Kata kuncinya adalah “sepanjang waktu”. Kesuksesan dibangun secara berurutan. Semua dikerjakan satu demi satu.

Pertanyaan:
  1. Pernahkah Anda secara berturut-turut mengerjakan serangkaian hal dengan sukses?
  2. Apakah Anda sudah mampu mengidentifikasi critically important goal Anda untuk kemudian dijadikan sebagai hal utama?
Sumber: Artikel diatas disadur dari buku "The 5 Principles of Excellent Execution"
Penulis: BusinessGrowth Team